Film Drama Psikologis yang Penuh Makna dan Imaji
Kupu-Kupu Kertas adalah film drama psikologis Indonesia yang mengangkat isu kesehatan mental, trauma masa kecil, dan pencarian jati diri. Disutradarai oleh Gina S. Noer dan dirilis pada awal 2025, film ini mencuri perhatian karena pendekatan naratifnya yang artistik dan emosional, menyuguhkan pengalaman menonton yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga mengajak merenung.
Sinopsis: Lika-Liku Luka yang Tak Terlihat
Perjalanan Seorang Gadis Muda dalam Dunia yang Kacau
Film ini berpusat pada karakter Laila (diperankan oleh Aurora Ribero), seorang remaja perempuan yang tumbuh dalam keluarga disfungsional. Ia kerap melarikan diri ke dunia imajinasinya sendiri, di mana kupu-kupu kertas menjadi simbol harapan dan perlindungan dari dunia nyata yang menyakitkan. Dalam dunia itu, Laila merasa aman—bebas dari pertengkaran orang tuanya, tekanan sekolah, dan ketidakpastian masa depan.
Antara Imajinasi dan Realita yang Bertabrakan
Namun, imajinasi itu perlahan mulai bercampur dengan kenyataan. Laila harus menghadapi trauma masa kecil yang tak pernah benar-benar ia pahami. Ketika satu demi satu kupu-kupu kertasnya mulai hilang, ia tersadar bahwa tidak semua luka bisa disembuhkan dengan pelarian. Pertemuan dengan seorang guru seni yang peduli (diperankan oleh Reza Rahadian) menjadi titik balik perjalanan Laila dalam memahami dirinya sendiri dan mulai menyembuhkan luka-luka lamanya.
Visual Puitis dan Naskah yang Reflektif
Simbolisme yang Dalam dan Menggugah
Film ini penuh dengan simbol-simbol visual yang memperkuat narasinya. Kupu-kupu kertas tak hanya hadir sebagai elemen estetika, tetapi juga metafora dari jiwa Laila yang rapuh, indah, namun mudah hancur. Gina S. Noer menggunakan pendekatan sinematik yang puitis untuk menggambarkan kondisi psikologis Laila tanpa perlu terlalu banyak dialog.
Akting Mempesona Aurora Ribero
Aurora Ribero tampil luar biasa sebagai Laila. Ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suaranya begitu autentik, membuat penonton benar-benar merasakan pergulatan batin karakternya. Dukungan dari Reza Rahadian sebagai mentor yang lembut namun tegas juga menambah kedalaman emosional film ini.